Musim perangku tertadah wabah
Dimana langkah ratusan salah
Sementara aku menepi
Karna sunyi sudah lebih keras dari burung besi yang lepas landas
Anasir ini benar-benar membalik 180 derajat tata laku kenormalan
Karna menyela kecemasan,
Sudahlah tindak perlawanan
Dengan begitu,
Aku lapang dada ditimbun libur
Pula dikata tetangga,
Kebingungan telah lebih lentur dilipat kasur
Maka, atas nama ketenangan
Aku rela mandi kalah sering dari lepasnya doa sebelum tidur